Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akui Kesalahan Padamkan Permusuhan Dalam Islam

Belajar Mengakui Kesalahan

Siapa sih manusia paling sempurna yang nggak pernah salah... Rasulullah? Rasul pun bisa salah. Kita?? Hanya hamba yang setiap detiknya tidak luput dari dosa dan salah.

Manusia mahluk yang sangat lemah dan terbatas, jangan heran jika ada orang yang melakukan kesalahan. Karena yang sempurna itu hanya milik penguasa Alam ini.

Menghindari diri dari kesalahan atau kebiasaan ngeles... Sering kali kita jumpai sebagai upaya pembelaan diri. Ini hampir sama dengan, misal ada orang yang ingin memukul kita... Yah, kita menghindar ataukah melawannya.

Kebiasaan ini salah satu kebiasaan yang sangat buruk. "Lempar batu sembunyi tangan" adalah kata kiasan buat mereka yang suka ngeles.

Kita juga harus berusaha mengakui kesalahan, walau itu emang tidak mudah. Setiap perkataan atau tingkah laku kita kepada orang lain, harus siap untuk bertanggung jawab. Jika kita sudah biasa untuk ngeles dengan kesalahan, orang juga akan malas berhubungan dengan kita.

Misalkan, disekolah kita pinjam pulpen dia... Tapi, kita lupa atau menghilangkan pulpennya.. Lalu, kita memberinya pulpen baru. Iaa pasti akan berfikir bahwa kita adalah orang yang bertanggung jawab.

Bedakan ketika orang tua kita melihat baju dan tas kita nggak rapih lempar sana sini, orang tua menegur kita... Lalu kita bilang, kenapa sih, gitu aja di persoalkan. Nah, tercermin disini kita adalah anak yang nggak tanggung jawab, padahal kita tau itu salah.

Nggak ngakuin kesalahan, jelas membuat kita sendiri yang rugi. Hubungan dengan teman atau keluarga pasti akan renggang.

Membela diri untuk merasa benar itu tidak salah, jika kita memang benar. Tapi, jika kita salah lalu ingin membenarkan kesalahan... Itu jelas salah. Sehingga, jika ada orang yang mengkritikmu.. Kamu anggap sebagai orang yang suka mencari kesalahan.

Salah satu ciri orang beriman adalah berani ngakuin kesalahannya. Setiap kali kita melakukan dosa...  Yah taubat kepada Allah, sebagai tanda bersalahnya kita.

Coba perhatikan di TV, media sosial, atu semacamnya... Pejabat tinggi yang sudah jelas² korupsi, dzolim kepada rakyatnya masih saja mencari kebenaran. Jangan sampai hati keras tak mau lagi menerima kritikan.

Kalau keadaan ini terus berlanjut.. yakin deh, kita akan susah untuk menerima nasehat orang lain.  Ketika kertas putih sudah terbiasa diberi titik hitam, bisa jadi kertasnya akan menghitam semua.

Jagan berfikir bahwa jika kita meminta maaf akan menurunkan harga dan martabat diri kita. Sebaliknya..Jika kita meminta maaf, kita cenderung dinilai sebagai orang yang dapat dipercaya, jujur atau bertanggung jawab.

Ayo, kita mencoba menjadi orang yang ikhlas dalam berbuat dan menerima nasehat dari orang lain. Jangan tinggalkan kata "tapi" karena itu mencirikan dirimu belum ikhlas. Coba, setiap ada masukan atau kritikan... Jadikan itu semua sebagai motivasi untuk lebih baik kedepannya.

Kata maaf itu lebih baik dari pada membenarkan hal yang salah, bukan menyelesaikan masalah, tapi malah nambah-nambah kesalahan. Buatlah prasangka baik disetiap kali orang menasehati kita.

Bagaimana jika kita tidak salah?? Yah, coba jelaskan dengan baik-baik kepada orang tersebut tentang kejadian sebenarnya.

Rendah hatilah dalam menyikapi segala sesuatu. Jangan merasa paling benar hingga hati keras untuk menerima nasehat. Kebenaran hanya datang dari yang maha benar yaitu "Allah SWT."

Caw...

Baca juga:
Motivas untuk istiqomah dalam islam


Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

Post a Comment for "Akui Kesalahan Padamkan Permusuhan Dalam Islam"