Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 kesalahan orang tua dalam mendidik anak remaja yang berefek dimasa depan

Orang tua sering kali juga lupa ternyata bisa jadi dia yang membuat anaknya nakal, kurang ajar dan sebagainya. Anak tumbuh dewasa dengan didikan kedua orang tuanya, jika anak itu di didik dengan baik. Pastinya dia akan besar dengan didikannya yaitu menjadi baik. Begitupun sebaliknya..

Jika ada pribahasa yang mengatakan "buah tak jauh dari pohonya" wah itu sangat cocok dengan julukan anak tak jauh dari orang tuanya. Cerminan sikap dari orang tua bisa ke anaknya, tapi yah walau orang tuanya penjahat.

 Namun sikap dengan orang tuanya berbeda, anaknya itu bisa berfikir dan mengambil berbagai referensi sehingga nggak terjerumus seperti orang tuanya. Kita kan mempunyai otak yang bisa dipakai berfikir.

Kesalaahan orang tua mendidik anak Remaja

Selain keresahan orang tua terhadap anaknya, bisa jadi dari keresahan itu menimbulkan suatu efek buruk kepada anaknya. Sehingga, orang tua juga harus sadar bahwa anak tidak selalu salah.

Kesalahan orang tua dalam mendidik anak sangat banyak, orang tua harus tau ini karena sangat penting dalam tumbuh kembang anaknya itu. Mendidik anak emang bukan hal yang mudah, sangat membutuhkan pengorbanan. Berikut, 7 kesalahan orang tua dalam mendidik anak Remajanya

1. Terlalu Keras Dengan Anak


Orang tua sering memarahi anak jika membuat masalah, yah itu wajar-wajar saja. Yang jadi masalah ketika orang tuanya mendidik anaknya tersebut terlalu keras. Sehingga anak sering kali depresi melihat orang tuanya marah terus terhadap dirinya.

Sehingga, anak sering kali beranggapan bahwa orang tua saya ini nggak peduli dengan saya. Padahal orang tua sebenarnya sayang sekali sama dia, namun orang tua membuat kesalahan karena terlalu keras terhadap anaknya.

Mirisnya lagi, anak ketika dimarahi biasanya memasukan kedalam hati yang dapat membuat dia strees dan depresi berat. Jadinya apa, anak yang tadinya nakal menjadi sangat nakal karena perlakuan orang tua terhadap sikapnya.

Memang ada anak yang harus dikerasi baru mau mendengar perkataan dari orang lain, keras kepada anak ada waktu dan situasinya yah.. Itulah peran orang tua harus jeli dalam mendidik buah hatinya.

Baca juga:
6 keresahan orang tua kepada anaknya

2. Orang Tua Memaksakan Kehendak


Anak sering galau bin bete ketika orang tuanya mengharuskan hal ini, padahal anak tersebut sangat tidak suka dengan itu. Misalkan, anaknya tersebut suka dengan dunia teknologi. Orang tua serasa tidak ingin tau atau terlalu memaksakan kehendak agar anaknya itu bisa menjadi seorang dokter.

Jadinya apa, anak yang seharusnya tumbuh kembang dengan baik malah merasa dirinya sangat tertekan dengan keadaan. Dari tekanan yang dibuat orang tua, anaknya ini menjadi lebih stress lagi.

Belajar matematika tentu sangat menyenangkan bagi mereka yang suka, jika belajar matematika dipaksakan untuk orang yang membenci pelajaran tersebut akan merasa tertekan tentunya menghadapi itu semua.

Orang tua harus pintar dalam melihat bakat anaknya, jika anda lihat bakat anak anda didunia teknologi, jangan dipaksakan untuk masuk kedunia kesehatan. Biar anak yang tentukan sendiri passionnya, hanya kalian yang mengarahkannya dan menjadikan passionnya itu luar biasa.


3. Anak Harus Berprestasi


Saya yakin hampir semua orang tua, sangat bangga ketika melihat anaknya berprestasi. Tak menuntut kemungkinan ada anak yang dituntut sesuai harapannya dengan cara yang keras agar dirinya bangga.

Jangan terlalu egois untuk mencapai kemaunmu sobat karena anak itu bukan robot yang di setel begini langsung nurut. Lihat juga potensi anak anda ada dimana, jika di olaraga coba carikan guru yang baik baginya.

Ungkapan kita " Kamu Harus Rangking " wah. Dengan ungkapan seperti itu, ada sebagian anak yang mulai merasa kalau dia ini tidak rank akan membuat harapan orang tuanya hancur dan berangan angan kalau nantinya dia akan dimarahi oleh semua orang.

Tekanan itu yang membuat kita terpaksa untuk belajar, tentunya dibawah tekanan akan merasa kesulitan. Anaknya pun di perintahkan ikut les ini dan itu agar dia bisa juara kelas. Alhasil apa, anak tersebut mulai menghibur dirinya dengan cara-cara negatif.


4. Kesibukan Orang Tua


Orang tua tentunya identik dengan pengorbanan, salah satunya adalah pengorbanan mancari harta untuk kebutuhan kita sendiri. Tapi, sangat disayangkan dengan kesibukan orang tua itu sering melupakan satu tugas pentingnya. Apalagi kalau bukan mendidik anaknya.

Anak sangat rentang berbuat buruk ketika dewasa, jika dari kecilnya tidak memiliki kasih sayang orang tuanya. Bagus-bagus kalau anaknya itu pintar mencari hal yang baik baginya.

Kesibukan orang tua tentu sangat berefek terhadap keberlangsungan masa depan anaknya. Anakpun butuh komunikasi dengan anda, apalagi diusianya yang rentang hal negatif.

Jika anak lagi ada masalah, tentu membutuhkan tempat bersandar. Komunikasi yang terjalin diantara keduanya akan membuat hubungan makin harmonis. Jika masalah itu tak kunjung selesai. Pelampiasannya bisa ke hal negatif.


5. Remaja Dianggap Masih Anak-Anak


Dengan orang tua menganggap putra/putri nya terus menerus anak-anak bisa berefek buruk terhadap mereka. Bisa jadi anaknya itu sudah remaja, terkadang remaja tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi. Apalagi kesempatan untuk memilih apa yang anak suka tidak diberikan.

Alhasil, pakaian dan barang lainnya masih terus dipilah pilihkan oleh orang tuanya. Padahal disisi lain ada anak yang sudah pintar memilih pilihannya sendiri. Kecuali anaknya itu melakukan pilihan yang salah, disitu orang tua baru bertindak. Orang tua disisi ini hanya sebagai pengarah bukan penentu.

6. Orang Tua Tertekan Dengan Pekerjaannya


Pekerjaan dan mendidik anak adalah dua hal yang berbeda. Sering kali orang tua menilai dan memberi efek buruk kepada anaknya disebabkan oleh pekerjaan yang dia miliki.

Dengan orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan yang ia miliki akan berdampak bagi anaknya begitupun jika orang tua tertekan dengan pekerjaanya yang dapat berakibat buruk menimpah si buah hatinya itu.

Jangan menyimpan ledakan emosi dan tekanan yang terdapat pada diri anda apalagi melampiaskan kepada anak. Coba untuk melepaskan tekanan pekerjaan itu dengan liburan, dsm.. Sehingga pada saat ngedidik anak juga baik.

7. Terlalu Memanjakan Anak


Anak yang terlalu dikasari juga tidak baik, terlalu dimanja pun demikian. Yang benar itu, ketika orang tua tau porsi dimana harus tegas dan lembut kepada anaknya.

Jangan sampai dengan kita terlalu memanjakan si buah hati itu berefek ngga baik buat mereka. Banyak sakali efek negatif yang dapat menimpa anakmu itu jika terlalu memanjakannya.

Baca juga:
12 Alasan orang cuek kepadamu

8. Kurang Paham Dengan Anaknya


Nggak mungkin lancar didikan dari orang tuanya jika kondisi dan situasi anaknya saja nggak ditau. Perubahan kondisi pada anak perlu orang tua pahami. Jika anaknya tersebut sudah remaja ( baligh ) tentu anak sudah kenal dengan urusan percintaan dan semacamnya.

Peran penting kita disini adalah kembali mengarahkan dan memberi nasehat tentang dirinya kini. Misal, sudah kenal dengan porn. Yap, tugas kita adalah memberi pemahaman yang baik tentang bahaya dan dampaknya.

Jangan sampai kita cuek dengan kondisi mereka yang dapat merusak masa depannya.

Yah, emang mendidik anak itu susah-susah gampang. Pengorbananmu mendidik mereka akan berdampak pada masa depannya.

Itu 8  kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya yang dapat menjadi pelajaran buat kita semua. Semoga bermanfaat yah

Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

Post a Comment for "8 kesalahan orang tua dalam mendidik anak remaja yang berefek dimasa depan"