6 Macam Gaya Hidup Buruk Yang Harus Diubah

Hidup ini penuh dengan lika likunya, kadang kita dijalan yang benar dan dijalan yang salah.  Apakah kita sudah menyadarinya atau pura-pura tidak menyadarinya yang berefek ke diri kita sendiri. Gaya hidup bagi remaja itu tergantung pada banyak hal, salah satunya adalah faktor didikan dari orang tuanya.

Mungkin kita sering berfikir bahwa, saya merasa hidup saya begini-begini saja atau merasa ada yang salah dalam hidup kita yang sebenarnya wajib kita benahi. Hal yang salah ini kalau tidak segera dibenahi akan berpotensi rusak.

Jangan sampai kita selalu beranggapan bahwa kita ini masih muda. Jadi, selagi masih muda kita harus menikmatinya dulu dengan gaya hidup bebas. Nanti deh kita perbaiki diri kalau sudah tua " katanya ". Jangankan menunggu tua, 30 detik pun saya yakin kamu nggak bisa menjaminnya kalau kamu masih bisa hidup.

Kalau ini terus berlanjut, bukan hanya dirimu yang rusak tapi juga generasi mu. Kalau pemikiran itu yang terus kamu simpan, saya yakin anak mudah akan sangat rusak kedepannya, efeknya timbul korupsi, penjahat-penjahat level ninja, dll.

Untuk menghindari gaya hidup yang buruk itu, salah satunya kita perlu mengetahui hal yang buruk untuk kita hindari terutama kaum pemuda. Berikut 6 Macam Gaya Hidup Buruk Yang Harus Diubah.

1. Bermalas Malasan

Jika kita menanamkan terus pada diri kita jiwa malas, sampai kapan kita bisa berkembang. Katanya mau jadi dokter, tapi malas untuk belajar. Jika kita mau jadi pebisnis yah tentu kita harus menjadi jiwa pebisnis yang pantang menyerah walau banyak tantangan.

Bagaimana kita mau menghasilkan uang, kalau jual produknya saja serba malas. Kalau orang sukses tanpa sekolah mungkin sangat bisa, cuman kalau kita beranggapan sukses dengan malas-malasan itu hanya mimpi.

Mereka tidak sekolah mungkin karena kebutuhan ekonomi yang mendesak, bukan karena mereka nggak mau. Tidak ada itu cerita bahwa ada orang yang sukses hanya tidur sepanjang hari. Kita harus biasakan untuk rajin sejak dini, kalau sudah dewasa InsyaAllah kita bisa membawa kebiasaan itu.

Orang tua juga kadang kesal melihat anaknya itu hanya main game kerjanya, bagus-bagus kalau gamenya itu bisa menghasilkan uang. Malas ini kalau tidak segera diperbaiki akan berefek ke masa depan.

Baca juga:
8 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anaknya

2. Suka Menunda Nunda

Malas dengan suka menunda itu 2 perkara yang berbeda, keduanya saling berteman.
Sehingga kalau kita selalu menunda nunda, pekerjaan yang seharusnya bisa kita lakukan di hari itu, kita tunda di keesokan harinya. Jika kita terbiasa untuk menunda bisa membuat perkara tak kunjung selesai.

Kalau orang lain sudah sukses diusia dini, kita masih terus menunda-nunda. Kalau bisa kita lakukan pada hari ini jangan selesaikan dilain waktu.

Jangan untuk selalu menunda hal yang bisa engkau kerjakan kini, bisa jadi hasil dari pilihanmu akan membuatmu menyesal dimasa yang akan datang. Kamu tidak hanya punya niat, tapi dibarengi dengan usaha dan kerja keras.

3. Tidur Yang Tak Cukup

Tidur adalah perkara yang wajib dikerjakan oleh semua orang karena ini adalah sebuah kebutuhan kalau kita tidak mencukupi dari kebutuhan itu, bisa jadi keesokan harinya akan merasa kurang produktif.

Alhasil, yang semalam kurang tidur melanjutkan tidurnya hingga siang hari. Ini adalah gaya yang tidak sehat yang harus kalian hindari. Kalau kata roma sih " begadang boleh saja kalau ada perlunya " kalau nggak ada keperluan jangan sampai kita suka begadang tanpa alasan.

Buatlah jadwal tetap dimana kita harus tidur teratur dan bangun tepat waktu, maka dati itu mulailah untuk membatasi hal yang kurang baik dilakukan dimalam hari.

4. Menatap Layar HP

Kalau kita berbicara tentang teknologi sudah tak asing lagi karena kita hidup era dimana tekonogi kian pesat, beda dengan zaman 90 an yang penuh dengan canda tawa secara offline. Berbicara soal HP kini barang itu bukan lagi perkara yang diinginkan, melaingkan kebutuhan yang harus ada.

Yah, kita perlu juga membatasi diri untuk tak selalu bermain dan berhadapan dengan HP karena memiliki berbagai macam efek yang buruk. Atur waktu untuk bermain gadget jangan sampai berlebihan dalam penggunaanya.

Kadang kita terlalu sibuk dengan gadget kita yang akhirnya melupakan perkara offline. Kita juga punya ibu, bukan hanya di ucapin di status-status tapi kita perlu memberi kebahagiaan kepada mereka secara offline.

Di android pun sangat banyak hal-hal yang bersifat negatif, kalau kita susah memilah dan memilih mana yang baik dan buruk, ini lah pentingnya peran kedua orang tua dalam mengawasi anaknya.

5. Keseringan Keluar Malam

Nah, keluar malam pun bisa menjadi gaya hidup yang buruk. Keluar malam dalam artian yang nggak jelas yah. Begitu banyak dampak buruk jika seorang sering keluar malam. Salah satunya rentang sekali terkena pergaulan bebas.

Ini juga peran penting mama dalam mendidik anaknya buat anak kita betah tinggal dirumah. Jangan sampai karena kelalaian kita sehingga mereka terjaring dalam pergaulan bebas.

Baca juga:
6 Alasan Yang Membuat Anak Tak Betah Dirumah

6. Teman Yang Buruk

Salah satu penentu sifat dari anak kita adalah temannya. Teman yang buruk walau kita berusaha untuk tetap menjadi orang yang baik, tentu orang juga merasa kita itu buruk. Misalkan, kita punya teman perokok walau kita tak merokok tapi punya banyak teman yang senantiasa merokok. Yakin deh, kita akan dikira perokok juga walau nggak ngerokok.

Sebaliknya, jika kita mencari teman yang baik tentu kita juga akan dirasa orang yang baik. Tapi, kak saya ini bisa saya atur agak tidak seperti mereka!!! Begini, seperti ketika kita membersikan got, walau kita jaga terus agak tak terkena percikan got. Saya yakin akan ada sedikit yang mengenai baju atau badan anda.

Berteman itu boleh-boleh saja, cuman dari pertemanan itu kita juga harus menjaga batasan. Jangan sampai kita berlebihan dalam berteman dengan orang yang kurang baik. Intinya berteman boleh, cuman jangan berlebihan. Dominankan ke yang baik agar kita pun ikut baik.

Mungkin itu saja info mengenai 6 Macam Gaya Hidup Buruk Yang Harus Diubah. Semoga ini dapat membantu kita semua menjadi orang yang baik untuk sekitar.